Beberapa waktu terakhir, muncul perubahan penting dalam dunia pendidikan Indonesia. Melalui Perpres 188 Tahun 2024, jalur pendidikan nonformal dan informal (PNFI) kini berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK).
Bagi orang tua, mungkin terdengar rumit. Apa artinya bagi anak yang belajar di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)? Apakah programnya sekarang akan sama dengan sekolah formal?
PKBM: Jalur Pendidikan Resmi
Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ada tiga jalur pendidikan: formal, nonformal, dan informal.
PKBM masuk jalur nonformal — dan statusnya resmi.
- Paket A setara dengan SD
- Paket B setara dengan SMP
- Paket C setara dengan SMA
Ijazahnya diakui sama kuat dengan sekolah formal. Jadi orang tua tidak perlu ragu: anak yang lulus dari PKBM tetap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, bahkan kuliah.

Apa yang Berubah dengan Kebijakan Baru?
Dengan bergabungnya PNFI ke dalam PKPLK, ada beberapa hal yang sekarang lebih terstandar:
- Pendataan lewat Dapodik, sama seperti sekolah formal.
- Asesmen Nasional (ANBK) juga berlaku di PKBM.
- Kurikulum kesetaraan menyesuaikan standar nasional.
Namun, jangan khawatir. PKBM tidak kehilangan ciri khasnya. Belajar di PKBM tetap fleksibel, bisa menyesuaikan waktu, metode, dan kebutuhan warga belajar.
PKBM Generasi Juara: Contoh Nyata



Di PKBM Generasi Juara, misalnya, kurikulum kesetaraan tetap berjalan sesuai aturan pemerintah pusat. Anak-anak belajar materi umum seperti matematika, bahasa, dan sains.
Tetapi, selain itu, mereka juga mendapat pembelajaran tambahan:
- Life skills (keterampilan hidup sehari-hari),
- Kreativitas dan literasi digital,
- Penguatan karakter lewat kegiatan komunitas,
- Hingga program kolaborasi dengan orang tua untuk mendampingi proses belajar.
Dengan begitu, pendidikan di PKBM Generasi Juara bukan sekadar “mengikuti sekolah formal versi lain”, melainkan memberi ruang yang lebih luas bagi anak untuk berkembang sesuai potensinya.
Kenapa Orang Tua Perlu Tahu?
Banyak orang tua masih mengira bahwa PKBM hanya tempat “cadangan” bagi anak yang tidak bisa sekolah formal. Padahal, PKBM adalah jalur resmi negara, setara dengan sekolah formal, dan punya fleksibilitas yang justru jadi kekuatannya.
Lewat kebijakan baru, pemerintah memastikan ijazah PKBM semakin diakui setara dengan sekolah formal. Tugas kita sebagai orang tua adalah mendukung anak belajar di jalur apa pun mereka berada.
Perubahan kebijakan memang membawa penyesuaian, tapi satu hal tetap sama: PKBM hadir untuk menjawab kebutuhan belajar masyarakat.
Seperti di PKBM Generasi Juara, tujuan akhirnya bukan sekadar ijazah, tapi bagaimana anak-anak kita siap menghadapi masa depan dengan bekal ilmu, keterampilan, dan karakter yang kuat.